Kamis, 04 November 2010

Menikmati Cobanrondo


Coban Rondo

Air terjun Coban Rondo terletak di lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang yang menurut administrasi pengelolaan hutan masuk dalam wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Perum Perhutani Malang. Sedangkan menurut administrasi pemerintahan, Cobanrondo berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Untuk berkunjung ke tempat wisata ini tidak terlalu sulit, karena saat melewati jalan raya antara Batu menuju Pujon, Anda dapat melihat petunjuk jalan menuju ke air terjun Coban Rondo. Jalanan yang sudah baik memudahkan pengunjung yang datang menggunakan kendaraan. Tempat wisata ini juga dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari keramaian.Jika ingin mencapai air terjun, Anda harus berjalan kaki sekitar 2 km dari loket pembelian karcis. Perjalanan akan tidak terasa berat karena rimbunnya pepohonan hijau yang akan melindungi Anda dari sengatan sinar matahari dan memberi banyak oksigen untuk paru-paru. Jalan setapak yang harus dilewati sudah baik sehingga tidak memberatkan perjalanan Anda.

Dengan suhu rata-rata sekitar 22 derajat Celcius, Anda akan menikmati kesejukan suasana. Sehingga tidak heran jika banyak pengunjung yang senang untuk bersantai di bawah pepohonan atau duduk sejenak diatas bangku batu yang tersedia.

Dalam tempat wisata ini juga ada fasilitas lain seperti arena bermain anak atau tempat untuk Anda yang ingin berkemah di alam terbuka. Dalam perjalanan, Anda akan melewati jembatan yang membentang di atas sungai. Suara riak air terdengar menyejukkan. Di ujung jalan, banyak pula pedagang-pedagang yang menawarkan makanan, minuman, atau souvenir unik yang bisa dijadikan kenang-kenangan atau oleh-oleh.

Hal lain yang juga menarik adalah adanya monyet-monyet yang muncul untuk meminta atau mencari makanan dari para pengunjung. Tingkahnya yang lucu, banyak menarik perhatian anak-anak.


Air Terjun Coban Rondo

Saat tiba di depan air terjun Coban Rondo, suasana segar dan dingin langsung terasa. Air terjun dengan ketinggian 84 meter ini terlihat perkasa dengan mencurahkan begitu banyak air. Pada musim hujan, debit air terjun sebanyak 150 liter setiap detik, sedangkan pada musim kemarau debit airnya 90 liter per detik.

Rasa penat akan hilang dengan menikmati air terjun yang berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Pemandangan indah alami di sekitar air terjun dapat memberikan ketenangan. Anda juga dapat merasakan dinginnya air yang menghujani tubuh atau berenang di kolam di bawah air terjun yang akan memberi kesegaran. Kesempatan untuk berfoto di depan air terjun bersama teman atau keluarga tidak pernah dilewatkan para pengunjung.


Legenda Coban Rondo

Coban merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti air terjun. Sedangkan rondo berarti janda. Ada legenda tentang asal-usul nama air terjun ini. Cerita ini dapat Anda lihat di dekat air terjun, di dalam sebuah bingkai kaca, tertulis Legenda Cobanrondo yang merupakan asal-usul nama tempat ini.

Kisahnya adalah ketika pasangan suami istri yang baru menikah. Sang istri bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi. Sedangkan suaminya bernama Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.

Ketika pernikahan sudah mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarmwati mengajak suaminya untuk mengunjungi Gunung Anjasmoro, daerah asal suaminya. Orang tua Dewi Anjarwati melarang keduanya pergi karena baru selapan. Tetapi, Dewi Anjarwati dan suaminya tetap berkeras untuk pergi.

Ketika dalam perjalanan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak diketahui asal-usulnya. Joko Lelono terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya.

Akhirnya perkelahian antara Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono tidak dapat dihindarkan. Kepada punokawan yang menyertainya, Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada cobannya (air terjun). Perkelahian terus berlangsung sampai akhirnya Raden Baron dan Joko Lelono sama-sama tewas. Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda atau dalam bahasa Jawa yaitu rondo. Sejak saat itu, air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya disebut Coban Rondo. Konon, batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.


Coban Rondo
Lereng Gunung Kawi
Desa Pandesari, Kecamatan Pujon
Kabupaten Malang
Jawa Timur

Gunung Tangkuban Perahu


Gunung Tangkuban Perahu atau juga sering disebut Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunung terbesar di dataran Parahyangan. Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu berada di utara kota Lembang, sebelah utara kota Bandung. Udara sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus menemani perjalanan Anda menuju pintu gerbang kawasan Tangkuban Perahu. Untuk memasuki kawasan Tangkuban Perahu, Anda harus membayar tiket Rp 13.000,- per orang ditambah tiket untuk kendaraan.Ada dua jalan menuju kawah-kawah yang ada di gunung ini. Jalan yang pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan yang lebih sulit untuk dilalui dan biasanya akan ditutup sehabis hujan atau saat dirasa membahayakan untuk dilewati. Penjaga loket akan memberi petunjuk untuk melewati jalan baru yang terletak lebih ke atas jika jalan ini ditutup. Sebelum tiket pembayaran di jalan pertama ini, terdapat pondok-pondok yang disewakan untuk tempat menginap.

Melewati jalan baru, jalan beraspal memudahkan perjalanan kendaraan Anda. Pada sisi jalan yang berkelok-kelok terdapat bunga-bunga terompet dan pohon lainnya yang akan menyejukkan perjalanan Anda. Di kawasan gunung Tangkuban Perahu terdapat tiga kawah yang menarik untuk dikunjungi. Kawah tersebut adalah Kawah Domas, Kawah Ratu dan Kawah Upas. Kawah yang paling besar diantara ketiganya dan paling banyak dikunjungi adalah Kawah Ratu. Dengan beberapa jam berjalan kaki, Anda bahkan dapat mengitari Kawah Ratu yang begitu luas sambil menikmati keindahan panorama Gunung Tangkuban Perahu.


Kawah Ratu

Jika Anda datang menggunakan bus, tersedia tempat parkir khusus bus sebelum mencapai Kawah Ratu. Perjalanan dilanjutkan dengan mobil ELF yang akan mengantarkan Anda ke Kawah Ratu. Tetapi, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat terus menggunakannya sampai ke Kawah Ratu. Tersedia tempat parkir kendaraan di seberang kawah ini, sehingga tanpa melalui medan yang sulit dan menghabiskan banyak energi, Anda dapat melihat kawah ini. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan, kebanyakan pengunjung ada di kawah ini.

Kawah Ratu langsung terlihat dari atas dengan pembatas pagar kayu untuk mencegah pengunjung terjatuh. Melihat dalamnya kawah, dinding-dinding kawah dan asap yang masih keluar dari kawah ini menciptakan pemandangan yang menggetarkan hati. Tanah di sekitar Kawah Ratu umumnya berwarna putih dengan beberapa batu belerang berwarna kuning. Batu-batuan dan suasana kering dan gersang terasa di kawah ini. Anda dapat mencoba mendaki ke daerah yang lebih tinggi jika ingin melihat kawasan Kawah Ratu secara menyeluruh.

Di tempat ini banyak toko-toko sederhana yang menjual berbagai souvenir seperti syal, topi kupluk, tas dan topi bulu, berbagai pajangan dari kayu dan berbagai aksesories lainnya. Ada juga penjual makanan dan minuman hangat seperti mie rebus, bandrek dan lainnya. Anda juga dapat menunggang kuda untuk mengitari sebagian kawah ini. Kegiatan ini biasanya disukai anak-anak.


Kawah Upas

Kawah Upas terletak di sebelah Kawah Ratu. Tetapi, untuk dapat melihat kawah ini harus melalui medan yang berbahaya, Anda harus melewati jalan yang berpasir untuk mencapai kawah ini. Maka, sangat jarang pengunjung yang datang melihat kawah ini. Bentuk Kawah Upas berbeda dengan Kawah Ratu. Kawah Upas lebih dangkal dan mendatar.


Kawah Domas

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada Kawah Ratu. Jika Anda dating melalui jalan baru, Anda akan menemukan pintu gerbang menuju Kawah Domas terlebih dahulu sebelum menuju Kawah Ratu. Jika pada Kawah Ratu Anda hanya akan melihat kawah dari kejauhan, pada Kawah Domas, Anda dapat lebih dekat dengan kawah. Bahkan, Anda dapat mencoba merebus telur dengan memasukkannya ke dalam kawah. Jika Anda ingin melihat Kawah Domas melewati jam 16.00 WIB, Anda diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.


Manarasa

Pohon yang banyak terlihat di sekitar kawah adalah pohon yang disebut oleh warga sekitar dengan nama Manarasa. Daun tanaman ini akan berwarna kemerah-merahan jika daun sudah tua. Daun yang sudah berwarna merah dapat dimakan dengan rasa mirip seperti daun jambu dengan sedikit rasa asam. Daun ini dapat mengobati diare dan dipercaya akan membuat awet muda. Mungkin daun ini dipercaya oleh masyarakat sekitar selalu dimakan oleh Dayang Sumbi yang awet muda dalam legenda terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.


Legenda Tangkuban Perahu

Inti cerita legenda Tangkuban Perahu adalah seorang pemuda yang bernama Sangkuriang ingin menikahi seorang wanita bernama Dayang Sumbi yang cantik. Mereka saling jatuh cinta. Tetapi, setelah menemukan bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi mengetahui ternyata Sangkuriang adalah anaknya. Sangkuriang dahulu pergi karena merasa kesal dengan kemarahan ibunya. Dayang Sumbi marah karena Sangkuriang membunuh anjing kesayangan mereka ketika gagal berburu rusa untuk ibunya.

Mengetahui Sangkuriang adalah anaknya, Dayang Sumbi tidak mau menikah dengan Sangkuriang. Maka, untuk menolak lamaran Sangkuriang, Dayang Sumbi minta dibuatkan sebuah perahu besarta danaunya dalam waktu 1 malam. Sangkuriang yang sakti meminta bantuan dari jin untuk memenuhi keinginan Dayang Sumbi.

Melihat Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, Dayang Sumbi berniat menggagalkannya. Berkat doanya, ayam-ayam berkokok. Jin-jin yang membantu Sangkuriang berlarian ketakutan karena mengira hari sudah pagi. Akibatnya pekerjaan membuat perahu dan danau tidak selesai. Sangkuriang yang marah besar karena gagal menyelesaikan pekerjaanya menendang perahu buatannya. Perahu ini kemudian jatuh tertelungkup dan terjadilah Gunung Tangkuban Perahu. Jika dilihat dari kota Bandung, gunung ini menyerupai perahu yang terbalik.

Keindahan kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dan beberapa spot yang ada di sekitarnya juga menjadi salah satu tempat bagi para calon pengantin untuk melakukan foto outdoor prewedding. Keindahan kawah-kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dapat menjadi salah satu tujuan wisata jika Anda sedang mengunjungi kota Bandung. Anda dapat membawa anak-anak untuk melihan keindahan alam ini.

Taman Hutan Raya


Taman Hutan Raya

Ada beberapa pintu masuk untuk memasuki tempat ini. Yang pertama pintu masuk di daerah Lembang, yang merupakan pintu IV. Masuk melalui pintu ini, Anda tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh untuk mencapai air terjun terdekat yaitu Curug Omas. Tiket masuk yang harus dibayar per orang adalah Rp 8.000,- dan Rp 10.000,- untuk parkir mobil. Menurut petugas, hanya dengan jarak 800 meter Anda dapat melihat air terjun ini.

Memasuki taman melalui pintu IV ini, Anda dapat melihat peta yang berisi gambar beberapa tempat-tempat menarik yang ada di taman hutan yang terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang dari kota Bandung. Peta ini juga menunjukkan arah yang harus dipilih untuk menuju tempat tersebut. Beberapa tempat yang ada di sini yang menarik dikunjungi adalah Air Terjun atau Curug Omas, Curug Lalay, Curug Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan beberapa prasasti. Selain itu, bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak jaman Belanda yaitu Maribaya.

Curug Dago, Goa Jepang atau Goa Belanda akan lebih mudah dicapai jika Anda masuk melalui pintu I atau pintu II yang ada di kawasan Dago. Karena luasnya wilayah taman hutan ini, Anda dapat masuk melalui pintu IV dan keluar di pintu lain yang ada di sisi satunya yang sudah berada di kawasan Dago. Menurut petugas diperlukan waktu 2 jam berjalan kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago maupun sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk berolahraga.

Salah satu yang menarik adalah Curug Omas. Sepanjang perjalanan menuju Air Terjun Omas atau Curug Omas dari gerbang IV, Anda akan menikmati rimbunnya pepohonan yang ada di kiri kanan jalan setapak yang sudah berbatu sehingga perjalananan Anda tidak terlalu berat. Sebelah kanan merupakan dinding tanah yang banyak ditumbuhi pepohonan, sedangkan pada sisi sebelah kiri terdapat pepohonan sebagai pembatas dengan jalan yang ada di bagian bawah. Jalan tidak terlalu menanjak jadi tidak akan menyulitkan Anda. Secara keseluruhan, Taman Hutan Raya ini berada di ketinggian 770 sampai 1330 diatas permukaan laut.

Anda tidak perlu merasa takut kelelahan untuk mencapai Curug Omas karena Anda dapat naik ojek motor yang akan mengantar Anda lebih dekat ke Air Terjun Omas. Ojek motor biasanya akan lewat dan menawarkan jasanya khususnya jika mereka melihat wanita atau orang tua yang biasanya tidak kuat berjalan jauh. Tapi, jika fisik masih kuat, rasanya lebih nikmat berjalan kaki, karena Anda dapat melihat hijaunya dedaunan dengan lebih lama dan merasakan sejuknya udara pegunungan.

Sampai di ujung jalan berbatu terdapat pangkalan ojek, disinilah tempat terakhir ojek motor dapat mengantar. Medan selanjutnya adalah menuruni anak tangga tanah. Jika sehabis hujan sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak tergelincir.

Menuruni jalan yang sedikit berkelok-kelok, Anda akan sampai pada sebuah jembatan dengan sisinya dipagari besi berwarna merah. Pada sisi kiri dari jembatan, pada bagian yang lebih atas terdapat sungai yang mengantarkan air dan kemudian dijatuhkan ke bawah. Sungai yang bernama Cikapundung ini menjatuhkan volume air yang banyak dari ketinggian 30 meter sehingga membentuk air terjun. Inilah Curug Omas. Di bawah jembatan inilah terdapat Air Terjun Omas atau Curug Omas.

Banyak pengunjung yang berhenti di jembatan ini untuk menikmati suara air terjun, melihat derasnya air yang jatuh ke bawah dan merasakan segarnya percikan-percikan air terjun ini. Tapi, sebaiknya Anda bergantian jika ingin berlama-lama di atas jembatan ini, karena pada ujung jembatan tertulis peringatan agar hanya ada 5 orang saja di atas jembatan. Ini merupakan perlindungan agar jembatan tidak kelebihan beban.

Sayangnya, di Air Terjun Omas ini pengunjung tidak dapat menikmati segarnya air terjun secara langsung. Pengunjung tidak dapat mandi di air terjun ini. Pagar-pagar besi melindungi pengunjung dari air terjun ini. Rasanya memang tidak mungkin karena dasar air terjun ini ada di bawah jembatan dengan banyak batu dan air yang kelihatannya dalam.

Jika Anda ingin melihat air terjun dengan posisi lebih bawah, Anda dapat menuruni tangga-tangga berbatu yang ada di sebelah kanan jembatan. Setelah sampai di akhir tangga, pada sebelah kanan terdapat jembatan yang sudah ditutup dan ditumbuhi pepohonan liar. Sebaiknya, jangan terlalu ke tengah jembatan dan jangan terlalu banyak orang diatas jembatan karena kayu jembatan terlihat rapuh. Untuk amannya, Anda dapat memandang air terjun dari rerumputan sebelum jembatan ini. Melihat air terjun di tempat ini lebih indah, karena dapat dengan lebih jelas melihat besarnya air terjun dan banyaknya air yang jatuh.

Setelah menyeberangi jembatan merah yang berada tepat diatas Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati suasana nyaman dengan duduk-duduk di bawah pohon-pohon yang tinggi sambil memandang sungai atau air terjun. Terdapat kios-kios yang menjual makanan dan anak-anak yang menawarkan tikarnya untuk disewa. Ada juga tembok yang berisi foto-foto dari tempat-tempat menarik yang ada disini.

Pada pepohonan disini juga terdapat monyet atau kera ekor panjang. Mereka umumnya ada di tempat yang jauh dari manusia. Mereka akan mencari sisa-sisa makanan yang berceceran. Monyet-monyet ini akan pergi jika kita mendekatinya. Jadi, jika ingin melihat tingkah lucunya, jangan terlalu dekat dengan mereka.


Maribaya

Tidak jauh dari Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati pemandian air panas Maribaya. Untuk masuk ke tempat ini, Anda harus membayar tiket Rp 3.000,-. Di pemandian ini, Anda dapat berendam di kolam beramai-ramai atau pada kamar mandi yang lebih tertutup.

Maribaya merupakan salah satu tempat permandian air panas yang terkenal di daerah Bandung sebelum ada permandian air panas Ciater atau Sari Ater. Lokasi ini menjadi obyek wisata sejak jaman Belanda. Mulai ada sejak akhir abad ke-19 dan menjadi lokasi favorit hingga tahun 1980-an untuk berendam air panas.


Goa Jepang dan Goa Belanda

Jika Anda masih sanggup berjalan, Anda dapat menuju Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini merupakan tempat bersejarah karena dibangun pada masa penjajahan Jepang dan Belanda. Untuk memudahkan perjalanan di dalam goa, Anda data menyewa senter-senter yang dijajakan di pintu masuk goa.

Banyaknya situs alam dan bersejarah yang bisa dikunjungi telah menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini, Anda dapat menikmati kesejukan udara yang lebih segar di kota Bandung serta fenomena alam yang indah. Untuk Anda penyuka sejarah, Anda dapat melihat tempat-tempat bersejarah yang menarik dengan suasana alami dan menyegarkan.

Pantai Karang Bolong


Anyer

Pesisir pantai Anyer terletak di sisi paling barat Pulau Jawa, tepatnya di Selat Sunda. Banyak orang senang menikmati keindahan pantai di pesisir Anyer, khususnya pada saat matahari terbenam. Selain itu, pada beberapa lokasi, Anda bisa melihat langsung keindahan Gunung Anak Krakatau. Pantai Anyer yang umumnya berkarang membuat banyak pengunjungnya yang tidak dapat secara bebas bermain di pantainya.

Anyer khususnya menjadi salah satu tujuan wisata pantai yang sering dikunjungi penduduk Jakarta yang ingin menikmati suasana berbeda dari pantai Ancol, Jakarta. Jarak yang tidak terlalu jauh dari kota Jakarta, yaitu sekitar 1,5 jam perjalanan, mungkin menjadi salah satu alasan bagi para penduduknya yang ingin menikmati tenangnya suasana pantai.

Di sepanjang Jalan Raya Anyer terdapat berbagai penginapan seperti vila, resor, maupun hotel berbintang baik yang langsung menghadap ke pantai maupun di sisi seberang jalan raya tersebut. Selain itu, terdapat berbagai tempat wisata pantai yang dibuka untuk umum, di mana para wisatawan bisa berkunjung menikmati suasana pantai di Anyer.


Karang Bolong

Masih di daerah Anyer, tempat wisata Karang Bolong dapat menjadi tempat jika Anda ingin berwisata di pantai. Di sini terdapat area pantai yang cukup luas dan landai, tidak seperti lokasi pantai lainnya di area Anyer. Banyak wisatawan senang bermain pasir pantai dan berenang di Karang Bolong karena ada sebagian pantainya yang tidak berkarang sehingga Anda dapat bermain dengan lebih leluasa.

Letaknya ada di sebelah kanan jalan jika Anda menyusuri Jalan Raya Anyer menuju Carita dari Jakarta. Merupakan salah satu tempat wisata yang murah meriah dan unik. Untuk biaya parkir mobil ada di seberang jalan pintu masuk. Biaya parkir sebesar Rp 5.000,- untuk setiap mobil. Sedangkan harga tiket masuk untuk tiap pengunjung hanya Rp 5.000,- per orang.

Melewati loket pembayaran, banyak penjual yang menjual aneka dagangan. Mulai dari pakaian, mainan anak, makanan khas daerah, umang (binatang seperti keong yang biasa ada di pantai), penjual aneka pajangan dari kerang, sampai berbagai aksesories seperti kalung, gelang, pita dan kacamata.


Karang Besar yang Unik

Selanjutnya, Anda akan disuguhi pemandangan yang unik, yaitu sebuah tebing batu yang besar atau karang besar yang bagian bawahnya berlubang seolah membentuk pintu gerbang masuk menuju pantai. Itulah sebabnya mengapa pantai ini dinamakan Karang Bolong karena karang yang berlubang (bolong).

Banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto di di lubang karang ini karena latar belakang pemandangan yang indah. Dengan latar belakang pantai dan juga terdapat karang di dekat pantai membuat rasanya sayang jika tidak berfoto disini. Di sisi kiri lubang karang ini akar pohon yang besar sampai timbul di permukaan. Suatu pemandangan yang unik yang juga layak untuk diabadikan dalam foto.

Bagi Anda yang ingin berolahraga atau ingin menikmati pantai dengan cara yang berbeda di Karang Bolong, cobalah untuk menaiki tangga menuju bagian atas karang yang berlubang ini. Pengelola menyediakan tangga untuk menuju ke atas. Jalanan yang sedikit sempit, berkelok, dan menanjak akan sedikit terobati dengan rimbunnya pepohonan di atas karang ini. Di tengah-tengah perjalanan terdapat batang dari tanaman yang cukup besar menggantung di atas Anda membuat seolah sedang berada di rumah pohon.

Mendekati akhir perjalanan, Anda akan sedikit menuruni anak tangga. Disini terdapat tempat yang cukup lapang untuk menikmati pemandangan pantai dari atas karang. Memandang di bagian kiri dimana terlihat banyak karang di sepanjang pesisir pantai sebelah kiri atau memandang bagian kanan yang merupakan pantai dengan lebih sedikit karang sehingga banyak pengunjung yang senang bermain di pantai ini. Anda juga dapat melihat Gunung Anak Krakatau dari kejauhan sambil mendengar suara deburan ombak yang menghantam karang ini.Selesai menjelajahi Karang Bolong ini, Anda dapat kembali untuk menikmati pantai yang ada di sisi kanan karang ini. Anda dapat duduk-duduk di pinggir pantai beralas tikar menikmati angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi. Atau duduk sambil menikmati kelapa muda dan menikmati semangkuk bakso hangat serta melihat bagaimana serunya para pengunjung lain yang bermain di pantai.

Anda dapat juga bermain air, bermain pasir atau berenang di pantai dengan menyewa ban sebagai pelampung. Pantai di kawasan ini landai dan Anda bisa berenang di pantai tersebut. Hanya saja jangan berenang terlalu jauh dan tetap memperhatikan keselamatan.

Jika suka, Anda dapat membiarkan bagian tubuh Anda di tato. Banyak pembuat tato sementara yang menawarkan motif-motif menarik untuk digambar. Tato akan hilang selama kurang lebih 2 minggu.

Ingin mencoba yang sedikit menantang? Ajaklah teman atau keluarga Anda untuk naik banana boat. Dengan harga sekitar Rp 20.000,- per orang dan kapasitas 8 orang untuk tiap banana boat, bersiaplah untuk basah karena dijatuhkan di air. Tetapi, jika Anda tidak mau basah-basahan, Anda dapat naik spead boat yang menarik banana boat untuk merasakan serunya mengelilingi laut.

Cukup banyak penjual makanan dan minuman dengan harga yang tidak terlalu mahal sehingga Anda tidak akan kelaparan atau kehausan. Jika tidak nyaman dengan baju atau celana yang basah sehabis bermain banana boat, cukup banyak pula penjual pakaian dengan nuansa pantai yang dapat juga dijadikan oleh-oleh.

Menikmati pantai di pesisir kawasan Anyer sambil menikmati uniknya Karang Bolong dapat menjadi pengalaman yang asyik untuk diceritakan dengan teman Anda.

Menikmati Musim Gugur di Jepang


JEPANG, meski sudah kaya raya (income per kapita lebih dari 33.000 dolar AS), masih saja berharap meraup devisa dari sektor pariwisata. Setiap tahun jutaan wisatawan asing diharapkan mengunjungi Negeri Matahari Terbit ini. Bahkan pada tahun 2010 mendatang, seperti ditulis dalam buku Japan Now Edisi 2007, pemerintah Jepang menargetkan kunjungan 10 juta wisatawan mancanegara. Untuk itu, lembaga pemerintah yang mengelola sektor kepariwisataan di Negeri Sakura ini mencanangkan promosi melalui slogan visit Japan campaign.

"Kunjungan wisatawan asing ini bukan saja kami harapkan berdampak positif bagi perekonomian Jepang, tetapi juga kami maksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat internasional terhadap negara, rakyat, dan kebudayaan Jepang," ujar Minoru Nakamura, Presiden Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (Japan National Tourist Organisation-JNTO).

Para wisatawan bisa memilih daerah tujuan wisata baik alam, sejarah, tempat ibadah (kuil), pusat-pusat perbelanjaan, maupun wisata ilmu pengetahuan melalui museum. Termasuk museum milik perusahaan-perusahaan besar yang memajang berbagai produk awal hingga mutakhir. Ini semua dimaksudkan untuk menggambarkan perkembangan teknologi yang digunakannya sejak perusahaan berdiri hingga kini, dan bahkan berbagai produk konsep yang mungkin suatu saat kelak akan menjadi kenyataan.

Pemerintah Jepang tampak serius mengelola berbagai objek wisata berikut berbagai sarana menuju daerah atau lokasi tujuan wisata itu. Para wisatawan asing maupun domestik bisa dengan mudah memilih sarana transportasi seperti bus, kereta api, kereta api bawah tanah (subway), dan taksi. Mereka juga dapat memilih bermalam di hotel mewah, losmen, atau asrama mahasiswa yang bertarif murah. Para pengelola objek wisata di negara superkaya itu, umumnya mampu mewujudkan serta menjaga kebersihan yang membuat para tamu nyaman berkunjung. Boleh dibilang hampir tidak ada toilet di lokasi wisata yang dibiarkan kotor dan bau tak sedap. Umumnya tampak bersih. Para pengunjung tidak boleh sembarangan membuang sampah. Ini semua merupakan bukti bahwa Jepang merupakan negara yang mencintai kebersihan.

Menurut kalangan pemandu wisata, hanya diperlukan delapan hari untuk menjelajahi berbagai objek wisata di seluruh Jepang. Harap maklum, negara yang memiliki 6.800 pulau dengan lima pulau besar (Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa) itu, dari ujung paling utara (Soya Misaki di pulau Hokkaido) hingga ujung paling selatan (Haterumajima di pulau Okinawa) hanya berjarak 3.000 km. Sekalipun sering disebut sebagai negara kecil, Jepang dengan luas wilayah 377.800 km2 ternyata dua kali lebih besar dari Inggris.

Dengan berhemat, seorang wisatawan asing cukup mengeluarkan antara 5.000 - 10.000 yen (Rp 400.000,00 - Rp 800.000,00) per hari atau sekitar Rp 6,4 juta per delapan hari untuk biaya penginapan, makan, dan transportasi. Kalau saja target 10 juta wisatawan asing pada tahun 2010 tadi tercapai dan katakan saja setiap wisatawan membelanjakan Rp 6,4 juta (selama delapan hari di sana), kelak pemerintah Jepang akan meraup pendapatan sekitar Rp 64 triliun dari sektor pariwisata ini. Jumlah ini tentu saja belum termasuk pendapatan dari wisatawan dalam negeri, yang setiap akhir pekan, lebih-lebih pada musim gugur dan musim semi, dapat dipastikan selalu membanjiri berbagai objek wisata.

**

NEGARA berpenduduk sekitar 127 jiwa itu memiliki empat musim, yakni semi (Maret-Mei), panas (Juni-Agustus), gugur (September-November), dan dingin (Desember-Februari). Bagi wisatawan asing, musim gugur dan musim semi direkomendasikan sebagai saat-saat yang paling baik untuk melancong karena udaranya sejuk dan pemandangannya sangat indah dengan ditandai warna-warni daun pepohonan dan mekarnya berbagai jenis bunga.

Beruntung saya bersama 28 wartawan lainnya dari Indonesia dapat menyaksikan musim gugur selama lima hari di akhir Oktober lalu. Lawatan ini dalam rangkaian meliput pameran mobil internasional (Tokyo Motor Show 2007) atas undangan Daihatsu Motor Company. Suasana alam Jepang dapat saya saksikan dalam perjalanan menggunakan bus sejauh 60 km dari Bandara Narita ke Tokyo. Dari Tokyo ke Osaka naik kereta api supercepat Shinkansen, Osaka - Kyoto, dan beberapa lokasi wisata di pinggiran Kyoto.

Memang, suasana musim gugur 2007 di negara yang sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan itu, mungkin akan terus saya kenang. Meski hanya lima hari, momentumnya sungguh tepat karena hari-hari itu adalah pertengahan musim gugur. Pemandangan alamnya indah. Udaranya sejuk (rata-rata 15 derajat Celsius) atau cenderung dingin bagi mereka yang biasa tinggal di daerah berhawa panas. Apalagi pada hari-hari itu kadang-kadang turun hujan. Rombongan kami seringkali harus menyiapkan payung sebelum bepergian.

Kenangan rasanya semakin sulit dilupakan karena pada hari terakhir sebelum kembali ke tanah air, kami juga piknik ke daerah Pegunungan Arashiyama di sebelah barat Kota Kyoto, atau sekitar dua jam perjalanan menggunakan bus dari hotel tempat kami menginap di Kota Osaka. Selama dalam perjalanan, dari balik kaca bus itulah suasana musim gugur di wilayah perkotaan maupun perdesaan dapat kami nimakti. Apalagi setelah rombongan berpindah naik kereta api "romantis" atau trem Sagano dari sebuah stasiun untuk menuju Arashiyama, sekitar 20 menit perjalanan ke arah lereng-lereng pegunungan di wilayah Arashiyama ini.

Pada pagi itu, trem Sagano yang terdiri atas lima gerbong, penuh oleh rombongan pelancong baik asing maupun domestik. Banyak di antaranya adalah para pelajar yang selalu ceria dan riuh selama dalam perjalanan.

Keindahan alam Arashiyama yang mirip pemandangan alam Jawa Barat inilah yang memotivasi pemerintah Jepang membangun jaringan rel kereta api wisata ke wilayah itu pada tahun 1991 silam. Kereta api tersebut diberi nama Sagano Sight-Seeing Tram atau Sagano Scenic Railway. Nama Sagano diambil dari salah satu nama daerah di wilayah itu yakni Saga dan sejak itu pula dikenal Stasiun Saga (stasiun terakhir khusus di jalur wisata gunung ini).

Stasiun sebelumnya adalah Arashiyama, Hazukyo, dan Kameoka.

Lokasi jalur trem wisata tersebut sengaja didekatkan agar --paling tidak untuk beberapa lokasi-- berdampingan dengan Sungai Hozu yang mengalir di lembah-lembah pegunungan dan dijadikan lokasi wisata dengan perahu. Lokasi jalur rel yang menanjak itu melewati enam terowongan dan sekali melewati jembatan (Togetsukyo) di atas Sungai Hozu. Dengan menggunakan kereta api yang jendelanya sengaja dibuat terbuka dan lebar di setiap gerbongnya itu, para pelancong dapat menikmati pemandangan alam, apalagi ketika tiba di jembatan Togetsukyo. Jembatan ini merupakan simbol keindahan alam daerah Arashiyama dan banyak penyair telah mengabadikannya lewat puisi.

Berhenti di Stasiun Arashiyama, para pengunjung kemudian mendaki bukit dan dapat menyaksikan "hutan bambu" yang arealnya membentang hingga wilayah Saga. Pohon-pohon bambu berwarna hijau itu sengaja dibuat tumbuh teratur, bukan merupakan rumpun-rumpun yang berjubel antara pohon induk dan anaknya seperti pohon bambu di Indonesia yang pemandangannya sulit dinikmati.

Perjalanan ke Pegunungan Arashiyama yang pada zaman dulu merupakan daerah peristirahatan raja ini, dapat pula ditempuh dengan menggunakan sepeda sewaan. Atau dapat pula menggunakan perahu untuk menyusuri Sungai Hozu yang airnya jernih. Para pengendara sepeda atau para penumpang trem Sagano dapat berhenti di lokasi tertentu untuk kemudian mendaki perbukitan atau menuruni lembah menuju Sungai Hozu. Pada kesempatan itu saya berpikir, sebetulnya Pemda Jawa Barat bersama beberapa Pemda Tingkat II di Provinsi Jawa Barat dapat membangun kawasan wisata seperti ini. Saya pun ingat, beberapa tahun lalu ketika sejumlah wartawan asing sedang berkunjung ke Bandung via daerah Puncak, mereka tak sungkan untuk memuji keindahan alam Jawa Barat.

Tempat Alternatif Lain


Selain taman Kanazawa masih ada macam-macam tempat seperti area Nagamachi, yang telah dibangun kembali untuk menampilkan bagaimana samurai Kanazawa hidup. Beberapa rumah seperti Nomura House adalah bangunan yang asli, dan sepanjang area itu merupakan pemandangan indah Jepang tempo dulu. Area Higashi-Chaya adalah tempat lain yang menarik, pernah menjadi pusat dunia geisha Kanazawa dan sekarang direnovasi menjadi area yang romantis untuk menikmati segelas teh hijau. Tempat yang modern juga tersedia disana dengan kualitas sama bagusnya, dengan mengadopsi gaya arsitektur dari Museum Seni Kontemporer abad 21 dan stasiun Kanazawa yang menawarkan secara sempurna perbedaannya dengan area bersejarah Kanazawa.

Meskipun menuju Kanazawa bisa dilakukan dalam sehari dari Kyoto atau Osaka, keberangkatan dari Tokyo perlu berhenti untuk menginap, sedikitnya semalam untuk membuat perjalanan jadi lebih menarik. Untuk lebih mengenal sejarah Kanazawa, menginap di tempat penginapan gaya tradisional Jepang seperti Nakayasu Ryokan bisa menjadi pilihan yang tepat, tetapi biaya yang disukai seperti penginapan Dormy dan penginapan Totoko cukup mewakili. Pilihan unggulan kami untuk hotel di Kanazawa adalah Hotel Tokyufor yang harga dan kenyamanannya sebanding.
Tempat Menarik Lainnya
Sendai: Ibukota Miyagi Prefecture dan didirikan oleh panglima perang samurai terkenal date Masamune, yang juga terkenal sebagai "naga bermata satu," bunga Cherry Sendai biasanya bermekaran selama minggu ketiga di bulan April.

Hakodate: Bunga-bunga pelabuhan ujung selatan Hokkaido ini biasanya mencapai puncak musimnya, bersamaan dengan kota terbesar Hokkaido Sapporo pada awal bulan Mei.

Bunga Kanazawa


Terlambat datang ke pesta bunga cherry? Pergilah ke arah utara ke Kanazawa, Sendai atau Hakodate. Untuk melihat bunga cherry Jepang pada saat musimnya membutuhkan sedikit rencana dan banyak keberuntungan: tidak peduli seberapa banyak artikel yang kamu baca atau kabar terbaru yang kamu ikuti, cuaca dingin yang tiba-tiba datang atau cuaca panas bisa terjadi dalam seminggu atau bahkan lebih. Bunga cherry di Jepang paling terkenal di wilayah Tokyo dan Kyoto yang habis musimnya pada awal April.

Jadi jika anda datang terlambat di pesta daun bunga, anda harus berpikir menuju ke utara!
Bunga Kanazawa
Bunga Cherry akan mekar sedikit terlambat di kota bagian utara Jepang seperti Sendai atau Hakodate ini karena iklim di sana yang lebih dingin. Pilihan bagus lainnya untuk menikmati bunga cherry saat pertengahan-April adalah di Kanazawa, yang berlokasi di barat laut Tokyo di laut Jepang. Kota modern dengan beberapa wilayah bersejarah, tujuan utama di Kanazawa adalah istana Kanazawa dan Kenrokuen, yang merupakan salah satu dari tiga taman terbaik di Jepang dan wilayah yang bagus untuk menikmati hamparan bunga cherry.
Menuju Kanazawa dari Tokyo sangat mudah dengan menggunakan kereta ekspress Jepang, Shinkansen. Naik Joetsu Shinkansen dan berlanjut naik ekspres yang agak terbatas di Echigo-Yuzawa, dengan lama perjalanan sekitar empat jam. Kanazawa bahkan lebih dekat dengan Kyoto dan Osaka, hanya sekitar dua jam dengan kereta ekspress tersebut. Untuk menghemat biaya perjalanan ke Kanazawa bila anda berangkat dari Tokyo, anda dapat menggunakan bis dari Shinjuku atau Ikebukuro, meskipun waktu perjalanan anda akan lebih lama.

Taman yang paling terkenal di Jepang, Kenrokuen, telah dibangun sejak 1774. Taman ini terlihat cantik di setiap musim, ditambah lagi dengan warna bunga cherry pada musim panas semakin menghidupkan taman yang susah payah dibentuk itu. Sederet pohon dekat pintu masuk taman dan dekat istana Kanazawa merupakan lokasi yang bagus untuk difoto, tetapi untuk pesta bunga cherry Jepang yang sempurna, pesta hanami harus dicoba. Selama perjalanan anda menuju taman, mampirlah ke pasar keluarga, Sunkus, atau toko yang nyaman lainnya untuk persediaan makanan apda Asahi Super Dry dan makanan ringan untuk pesta dadakan di taman.

Di samping hamparan bunga-bunga pink, areal sebesar 25 hektar di taman Kenrokuen juga menyediakan semua yang kamu inginkan. Lentera batu, lukisan jembatan, pagoda agung dan masih banyak pajangan lainnya. Sebelum mengalami perkembangan yang pesat, Kenrokuen awalnya adalah taman Istana Kanazawa, dan meskipun bangunan yang saat ini adalah rekonstruksi, istana itu masih dekat dan memiliki pemandangan yang mengesankan.